Bisnis Headline

Impack Pratama Industri Antisipasi Geopolitik & Suku Bunga Global



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Emiten produsen bahan bangunan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mematok target pertumbuhan yang tidak muluk. Perusahaan melihat kondisi geopolitik dan suku bunga global yang Masih tinggi.

Haryanto Tiptodihardjo

Direktur Utama IMPC Haryanto Tiptodihardjo menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp3,15 triliun dan laba bersih Rp550 miliar. Target tersebut cenderung konservatif.

Sementara hingga akhir 2023 lalu, IMPC mengestimasi perolehan laba bersih ditutup pada kisaran Rp 420 miliar hingga Rp 430 miliar. Nilai tersebut diproyeksi melampaui target 2023 yang sebesar Rp 390 miliar. Target tersebut naik sekitar 37%-40% dari pencapaian laba bersih pada tahun 2022 sebesar Rp 307 miliar.

“Pendapatan hingga akhir 2023 diestimasikan mencapai Rp 2,86 triliun, atau meningkat sekitar hampir 2% dari realisasi pendapatan tahun fiskal 2022 senilai Rp 2,81 triliun,” pujarnya kepada wartawan.

Lebih lanjut, untuk menggapai target yang telah disiapkan tersebut, IMPC mengedepankan strategi pertumbuhan organik dan inorganik. Untuk mendukung rencana ekspansi tahun ini, IMPC menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 325 miliar.

Menurut Haryanto, anggaran capex tahun ini merupakan nilai capex terbesar yang dianggarkan sejak IMPC menjadi perusahaan publik di tahun 2014. Anggaran capex terbesar ini melandasi keyakinan manajemen terhadap peluang bisnis yang menjanjikan untuk lima tahun mendatang

Adapun peruntukannya, mayoritas dialokasikan untuk membangun pusat distribusi baru seluas 36.000 meter persegi (m2) di lahan seluas 60.000 m2 di Jawa Barat. Lokasi persisnya berada di Kawasan Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat.

Pembangunan pusat distribusi baru di Cikarang ini diharapkan dapat menunjang peningkatan penjualan perusahaan dalam lima tahun mendatang. Fasilitas pusat distribusi ini dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV-2024.

Selain membangun pusat distribusi, IMPC juga berencana menambah kapasitas pabrik baru miliknya yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.

Perlu diketahui, pabrik baru IMPC yang berlokasi di KITB sudah selesai dibangun, dan memulai produksi komersial di bulan Februari ini, tiga bulan lebih awal dari target.

“Kami berharap pembangunan pabrik dan distribution center baru ini dapat menggencarkan pertumbuhan penjualan kami,” tambahnya.

EKSPANSI INTERNASIONAL

Tak hanya itu, IMPC juga akan memulai produksi perdana atap Alderon roofing di pabrik yang berlokasi di Kulai, Malaysia pada kuartal IV tahun ini. Hal ini menyambut keberhasilan ekspor Alderon roofing ke negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Haryanto berharap, tonggak pencapaian baru ini dapat menjadi permulaan IMPC untuk mendominasi pasar di negara Asia Tenggara lainnya.

“Kami juga akan senantiasa menjaga kesehatan arus kas perusahaan agar dapat mempertahankan

Dividend Payout Ratio di atas 50%, melanjutkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen kami terhadap tata kelola keuangan perusahaan yang disiplin, prudent, dan efisien,” kata dia.

Sementara itu, IMPC juga diketahui mengucurkan pinjaman ke anak usahanya yang berbasis di Vietnam, yakni Impack Vietnam Company Ltd.

IMPC dan Impack Vietnam Company Ltd meneken perjanjian utang piutang. Dalam perjanjian ini, Impack Vietnam Company Ltd mendapat pinjaman senilai US$ 1 juta yang bersumber dari kas internal.

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya