INDOWORK.ID, JAKARTA: Kini jalan tol baru menjadi motor ekonomi kawasan yang menghubungkan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Pelabuhan Kuala Tanjung, kawasan Danau Toba, hingga Kota Medan. Presiden Joko Widodo meresmikan ruas tol Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh sepanjang 43,6 kilometer yang membentang dari Kota Tebing Tinggi hingga Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
”Ruas jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas kawasan pariwisata di Danau Toba, kemudian juga meningkatkan kecepatan logistik ke Pelabuhan Kuala Tanjung (Batu Bara), dan juga yang berkaitan dengan KEK Sei Mangkei (Simalungun),” kata Presiden dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara.
Presiden didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, serta sejumlah bupati dan wali kota. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tidak hadir dalam acara itu.
Jokowi menyebut, jalan tol yang diresmikan itu terdiri dari dua ruas, yakni Tebing Tinggi–Indrapura (28 kilometer) yang dikerjakan oleh PT Hutama Marga Waskita (HMW) dengan biaya Rp 3,06 triliun dan ruas Indrapura-Lima Puluh (15,6 kilometer) yang digarap PT Hutama Karya (Persero) dengan anggaran Rp 1,67 triliun.
Ruas tol itu merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera yang akan membentang sepanjang 2.998 kilometer dari Lampung hingga Aceh. Jalan tol itu akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Kabupaten Asahan hingga ke Riau.
”Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Saya yakin dengan pembangunan jalan tol ini akan semakin banyak investasi yang datang untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di Provinsi Sumatera Utara,” kata Jokowi.
Ruas tol itu juga terhubung ke kawasan Danau Toba. Pertengahan tahun ini ditargetkan jalan tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar bisa beroperasi. Dengan demikian, jalan tol tersebut akan meningkatkan kunjungan wisata ke kawasan Danau Toba yang merupakan destinasi superprioritas nasional.
”Kita harapkan, dengan jalan tol ini akan terjadi peningkatan daya saing daerah, mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru, dan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya,” kata Presiden.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Miftachul Munir mengatakan, dari total 2.998 kilometer jalan Tol Trans-Sumatera yang direncanakan, sepanjang 890 kilometer di antaranya sudah beroperasi. Sementara 357 kilometer lainnya dalam tahap konstruksi dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2024 ini.
”Dengan demikian, sekitar 41,5 persen jalan Tol Trans-Sumatera akan beroperasi tahun ini,” kata Munir. Jalan tol yang sudah beroperasi dan sedang konstruksi itu, kata Munir, merupakan tahap I dan sebagian tahap II program pembangunan jalan Tol Trans-Sumatera.
Untuk selanjutnya, pemerintah akan menyelesaikan 522 kilometer sisa tahap II, antara lain ruas tol dari Bengkulu ke arah Palembang dan Sumatera Barat ke arah Riau. ”Selanjutnya, Tol Trans-Sumatera akan masuk ke tahap III sepanjang 657 kilometer dan tahap IV 573 kilometer,” lanjutnya.
LALU LINTAS KENDARAAN
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, Tol Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh yang baru diresmikan Presiden sudah beroperasi tanpa tarif sejak November 2023. Volume lalu lintas harian di ruas tol tersebut mencapai 7.000 kendaraan, lebih dua kali lipat dari target, yakni 3.000 kendaraan per hari.
Di Sumut, pembangunan ruas tol yang selanjutnya akan dilaksanakan adalah ruas tol dari Pematang Siantar hingga Parapat, Kabupaten Simalungun, sepanjang 50 kilometer. Saat ini masih tahap perencanaan trase jalan tol. Rencana pembiayaan melalui dukungan pemerintah.
Bupati Asahan H Surya mengatakan, dalam wawancara Kompas, jalan tol akan menjadi motor ekonomi baru untuk kawasan pantai timur Sumatera mulai dari Tebing Tinggi, Batu Bara, Asahan, hingga Tanjung Balai.
Daerah itu merupakan sentra perkebunan sawit dan perikanan itu akan terhubung tol ke sejumlah pusat industri seperti KEK Sei Mangkei, Kawasan Industri Medan, dan sejumlah infrastruktur seperti Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Belawan, hingga Bandara Kualanamu di Deli Serdang.
”Tentu jalan tol ini sangat bermanfaat untuk daerah kami. Dari Asahan ke Kisaran sebelumnya memakan waktu paling cepat 4 jam, sekarang hanya 1,5 jam,” kata Surya.
Kemenhub Bangun Jalan Menuju Menara Suar di Pulau Wawonii