INDOWORK.ID, JAKARTA: Emiten pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo bertekad memacu espor di tahun ini. Perusahaan ini melihat, prospek ekspor besi dan baja tahun ini terbilang stabil.
Hal ini sejalan dengan realisasi penjualan ekspor pada tahun 2023 yang berhasil mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward menuturka manajemen ISSP menargetkan volume penjualan ekspor tahun ini mencapai 30.000 ton, atau setara 8%-10% terhadap total penjualan perusahaan.
“Ekspor baja kami sebetulnya cukup stabil, mungkin ekspor yang turun dari jenis stainless steel karena ada perbaikan di pabrik Tsingshan,” ungkap Johannes, kepada wartawan.
Dia menyebutkan, kinerja ekspor ISSP mengalami kenaikan di tahun lalu, baik dari sisi volume maupun nilai. Hal ini cukup menggembirakan mengingat harga rata-rata HRC global tahun lalu turun sekitar 14%.
Hingga saat ini, ISSP telah memasok produknya ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Timor Leste. ISSP juga akan terus berupaya memperluas pasar ekspor ke negara-negara lainnya.
KINERJA USAHA
Dalam periode sembilan bulan tahun 2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 363,7 miliar, atau tumbuh sebesar 24,2% dari periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 293 miliar.
Dari sisi penjualan hingga kuartal III-2023, ISSP berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 4,7% di tengah tekanan penurunan harga baja. Sehingga, menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 4,8 triliun, atau naik 0,5% year on year (yoy).
Untuk memaksimalkan bisnis di tahun ini, ISSP menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 250 miliar. Capex ini digunakan untuk pembangunan pabrik ketujuh dan juga maintenance.
“Agenda kami tahun ini adalah melanjutkan pembangunan unit 7, meningkatkan efisiensi serta menurunkan kebutuhan modal kerja dan biaya keuangannya,” tambahnya.
Dengan program yang telah disiapkan, ISSP menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10%-20% di tahun 2024.
Intip Pameran Virtual Properti BTN Melalui Rumah.com