Bisnis Headline

Hujan Laba di Akhir Tahun, Emiten Wisata Kebanjiran Order



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Liburan akhir tahun bakal selalu menjadi momentum raih cuan bagi emiten-emiten yang bergerak di sektor biro wisata, tempat hiburan, transportasi hingga perhotelan.

Data dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) memproyeksikan permintaan perjalanan wisata akan naik di kisaran 30% saat musim liburan akhir tahun ini. Destinasi wisata lokal masih mendominasi untuk perjalanan wisata di akhir tahun.

Selain itu, destinasi internasional terutama rute-rute Asia dan sebagian Eropa juga meniadi destinasi wisata favorit lainnya di libur akhir tahun.

“Akhir tahun diperkirakan kenaikannya 30%. Di akhir tahun lalu hampir sama, kenaikannya sekitar 25% – 30%,” kata Budi, dikutip dari Kontan Insight.

Akhir tahun masyarakat mula terbiasa lagi dengan perjalanan dalam rombongan reguler. Ada juga sebagian yang dalam kelompok kecil atau keluarga. Kebanyakan tujuan wisata mereka masih wilayah domestik. Sementara pilihan wisata outbond banyak ke Asia dan sebagian Eropa.

Momentum pertumbuhan di industri pariwisata in tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku bisnis. Salah satunya emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD).

Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono mengatakan liburan akhir tahun mendatangkan peluang cuan cukup besar, karena sudah tak ada pembatasan sosial. Hal ini diharapkan dapat mendorong bertumbuhnya mobilitas, terutama pada hari-hari besar seperti Natal dan tahun baru.

“Momen Natal dan tahun baru [Nataru] tahun ini merupakan kesempatan yang baik untuk bisa mendukung tingginya mobilitas masyarakat dengan menyiapkan armada dalam jumlah yang memadai,” kata Andre.

Sebagai informasi, selain mengoperasikan taksi, Bluebird juga memiliki layanan lain. Di antaranya sewa kendaraan Goldenbird, sewa bus Bigbird, mobility advertising solutions BirdAds, one stop solutions car ownership & maintenance BirdMobil, serta solusi mobilitas konsumen komersil Bluebird Corporate Solutions.

PT Panorama Sentrawisata Tbk (PAN) juga siap menadah berkah dari liburan akhir tahun. Sekretaris Perusahaan PANR, A.B Sadewa mengatakan, pihaknya melihat momentum Nataru sebagai peluang mendapatkan keuntungan dari pariwisata domestik.

“Dengan memanfaatkan pariwisata domestik, kami bisa mendapatkan keuntungan dari segmen transportasi atau dari penjualan tiket,” ujarnya.

Menurutnya, antusiasme masyarakat dalam melakukan liburan akhir tahun cukup tinggi. Prediksi Kementerian Perhubungan, sebanyak 107 juta orang akan melakukan pergerakan selama libur Nataru ini.

MENDONGKRAK KINERJA

Sadewa optimistis, besarnya jumlah pergerakan masyarakat selama libur Nataru itu bakal memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perseroan. Khusus libur Nataru 2023- 2024, PAN sudah mempersiapkan berbagai destinasi wisata outbond, seperti Jepang, China dan Finlandia.

“Untuk paket wisata domestik, kami menawarkan destinasi seperti Bali, Bintan, Yogyakarta, dan Labuan Bajo. Kami juga terus meningkatkan kapasitas layanan dan bekerja sama dengan mitra-mitra industri untuk meniaga kelancaran liburan,” ujarnya.

Perusahaan pariwisata digital seperti Traveloka juga mebidik liburan akhir tahun. CEO of Transport Traveloka, Iko Putera mengatakan, minat perjalanan wisata domestik di akhir tahun in mash menunjukkan peningkatan. Destinasi yang banyak dituju di antaraya Surabaya, Bali, Makassar, Kupang, Solo dan Lampung.

Tidak hanya domestik, destinasi internasional juga mengalami lonjakan permintaan, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang dan Australia.

“Sejauh in pertumbuhan pariwisata mash menunjukkan tren yang positif, baik untuk perjalanan domestik dan internasional,” ujar Iko.

Corporate Communication Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho mengatakan, menyambut momen liburan akhir tahun atau peak season, Ancol akan memberikan beberapa konten spesial yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

“Untuk pengunjung kalau dibanding reguler season, bisa naik 30%,“

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran memproyeksikan, tingkat hunian atau okupansi hotel di momentum liburan akhir tahun meningkat 20% dari reguler season, terutama dua minggu sebelum tahun baru.

“Peningkatan 20% ini biasanya di Jawa, Bali, dan Sumatra. Tergantung destinasinya,” ujarnya.

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya