INDOWORK.ID, JAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8 September 2023). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan dalam pertemuan itu Jokowi menyampaikan harapannya agar konstruksi MRT Fase 4 rute Fatmawati-Kampung Rambutan yang dikerjakan bersama investor asal Korea Selatan mulai dikerjakan pada 2024.
“Terkait Korea Selatan, kerja sama infrastruktur dan mengharapkan MRT fase 4 bisa dimulai konstruksinya tahun 2024,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Kompleks Istana Kepresidenan.
Selain itu, dibicarakan juga investasi LG dan mitra di Indonesia supaya bisa merealisasikan investasi senilai US$ 9,8 miliar. Juga terkait kerja sama pembangunan pabrik katoda di Batam dengan pihak Korea Selatan.
“Pabrik katoda di Batam yang melibatkan BUMN Indonesia Indonesia dan presiden sampaikan agar melibatkan pengusaha daerah,” kata Retno.
Tidak hanya itu, menurut Retno, Jokowi juga mengundang partisipasi Korea Development Bank untuk mendukung kerja sama terkait kendaraan listrik.
“Bapak presiden juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Korea Selatan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai smart city dan berharap juga mendukung sektor baru di bidang pengembangan SDM dan digitalisasi birokrasi,” kata Retno.
Dalam pertemuan itu dibicarakan juga mengenai pengembangan medical tourism industry khususnya di Bali, juga pembukaan akses pasar yang lebih besar ke Korea Selatan untuk produk pertanian RI.
Beberapa perjanjian juga ditandatangani dalam pertemuan itu, seperti di bidang e-mobility, industrial cooperation, agricultural machinery, dan halal cooperation.
Kesempatan yang terpisah Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dalam pertemuan itu disampaikan mengenai percepatan pembangunan baterai kendaraan listrik, juga urusan ekspor impor.
“Di sini mereka meminta ada perhatian tentang impor bahan baku dan beberapa impor yang menjadi kendala. Tadi arahan presiden jelas untuk kita melakukan percepatan dan menyelesaikan hal-hal,” kata Bahlil.
Sumber: cnbcindonesia.com
Analisis Biaya-Manfaat Listrik Digagas oleh TNP2K, Ditujukan untuk Rakyat