INDOWORK.ID, JAKARTA: Perbedaan hari perayaan Iedul Fitri menjadi fenomena Indonesia. Saya tidak tahu apa keadaan serupa terjadi di negara lain.
Sebagian muslim memperkirakan hari raya dengan melakukan kalkulasi matematis terhadap gerakan benda benda langit. Sebagian lain berusaha melihat hilal dengan mata telanjang. Boleh jadi di zaman Rasulullah ilmu astronomi belum berkembang canggih sehingga tidak pernah saya baca tentang kasus perbedaan hari raya.
Perbedaan sejatinya sunatullah.
Tapi perbedaan yang satu ini bikin sedih dan bingung. Bingung karena masyarakat awam tak sepenuhnya memahami alasan di balik perbedaan itu, sehingga tak mampu memilih dengan keyakinan yang utuh.
Sedih karena, pada saat sebagian muslim melantunkan takbiran, sebagian yang lain masih sholat tarawih. Pada saat sebagian muslim sudah merayakan hari raya dengan berbagai bentuk ibadah dan tradisi, sebagian masih harus berpuasa.
Semoga kita tidak terjebak pada kesombongan mazhab!
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id
Ini Dia Juara Kompetisi Literasi dan Numerasi Tingkat Nasional 2024, Lihat Daftarnya!