INDOWORK.CO.ID, JAKARTA: Pemain utama otomotif global hari ini adalah China. Dari sisi produksi, setiap tahun negeri ini bisa memproduksi 23-25 juta unit. Besaran pasar otomotif yang diserap pun sama besarnya, sehingga tak satu pun produsen otomotif global yang berpaling dari pasar China.
China berhasil bermetamorfosis sebagai negara industri yang cukup besar.
STRATEGI CHINA
Salah satu penopang utama China adalah industri otomotif di dalam negeri yang menyabet keuntungan besar dari pasar domestiknya (UNIDO’s Global Vaue Chain Project, 2005).
China berhasil mengembangkan strategi kebijakan yang menciptakan pasar besar sekaligus dengan industrialisasi sektor otomotif lokal. Berbekal pasar domestik yang besar, sejak 2005 pemerintah China mengharuskan produsen asing menggandeng produsen lokal.
Pemerintah China sukses meyakinkan investor asing untuk menepis ketakutan kehilangan pangsa pasar domestik. Banyak perusahaan otomotif multinasional tetap mempertimbangkan empuknya pasar domestik China.
Dengan perbandingan atau residensi 24 mobil per 1.000 orang jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang telah mencapai 700 unit per 1.000 orang dan rerata dunia 120 unit per 1.000 orang, pasar domestik China masih cukup potensial. Buktinya, produsen sekelas Volkswagen maupun General Motors tetap menguasai pangsa pasar.
Ujung-ujungnya, para produsen multinasional itu pun tak bisa mengelak. Mereka tetap melakukan produksi bersama dengan produsen lokal, termasuk ketika banyak pemanufaktur lokal China yang bahkan menghasilkan item hampir serupa dengan model dan spesifikasi produk mereka.
Para produsen asing lebih banyak memikirkan prospek pasar domestik China serta kesempatan meraih basis produksi yang murah ketimbang menolak bekerja sama dengan produsen lokal. “Berinvestasi di China memang berisiko, namun lebih berisiko lagi jika tidak berinvestasi di sana,” demikian ungkap Jian Sun, Periset A.T Kearney yang berbasis di Shanghai, China, memandang pola pikir produsen asing di China.
MEREK LOKAL
Alhasil, pemerintah China juga tak kehilangan kesempatan baik di negeri sendiri, beberapa merek lokal pun mampu meraih pangsa pasar seperti Geely dan Chery dari segmen mobil penumpang.
Bahkan sewaktu diteliti, Chery yang merupakan perusahaan milik pemerintah dapat menjual sekitar 180.000 unit per tahun. Sedangkan Geely (anak usaha Pemerintah Provinsi Zhejiang) meraih pertumbuhan penjualan 100%.
China berhasil membawa produsen lokal ikut menikmati kue otomotif. Mobil penumpang buatan lokal bahkan menciptakan pertumbuhan 53% tiap tahun, dua kali lipat dari pertumbuhan produsen asing asal Jepang yang hanya bertumbuh sekitar 24%.
Kondisi pasar di China akhir-akhir ini menunjukkan terjadinya perubahan model dan spesifikasi mobil seiring dengan terangkatnya produksi dari pabrikan lokal. Bahkan, dari sekitar 100 produsen mobil terdaftar, terdapat sekitar 104 model baru yang diluncurkan tiap tahunnya.
Kebijakan ekstrim China dalam mendongkrak kemampuan industri otomotif berlanjut hingga sekarang. Setelah sukses menggaet dana investasi dari para raksasa otomotif dunia dan membangun pasar domestik yang gemuk, tingkat pertumbuhan negeri Tirai Bambu itu dalam satu dekade terakhir sungguh mengesankan, walau pada saat terakhir tanda-tanda perlambatan sudah mulai terlihat.
Dari seluruh pabrikan otomotif di China, total produksi mencapai 25,22 juta unit pada 2020. Sedangkan total penjualan domestik sebesar 26,87 juta unit, menjadikan China sebagai pasar otomotif terbesar di dunia.
China’s success in the global automotive industry is no small feat. In recent years, the country has increased its share of the global automotive market, due largely to its robust strategies, both domestically and internationally.
Domestically, China’s strategy in the automotive industry has been two-fold. On the one hand, the country has strived to ensure the success of its own industry by way of high levels of investments in research and development. This has allowed Chinese companies to produce cars of comparable quality and affordability to international brands.
At the same time, China has also taken steps to further open up its domestic markets, by reducing trade barriers and allowing domestic and international competitors to operate on equal footing in the country. This has boosted competition among companies and given Chinese automakers an opportunity to access technology and markets that would otherwise remain closed to them.
The focus on R&D, coupled with the liberalization of the domestic market, has enabled China to become one of the world’s leading automotive market. In 2018, the country became the world’s largest automobile producer, surpassing the United States and Japan. This also had a significant beneficial effect on the Chinese economy, which is now one of the largest markets for car sales.
In addition to its domestic strategies, China has also taken steps to expand its presence in the global automotive market. The country has, for example, established joint ventures with large automakers such as Volvo and made investments in Tesla, which is expected to bring forth a surge in electric vehicle issues.
These strategic moves have, in turn, allowed China to make significant strides in the global automotive market. Last year, the country was able to produce more than 25 million vehicles, accounting for approximately one-quarter of the world’s total production.
In conclusion, China’s strategies within the global automotive industry have been largely successful, proving incredibly beneficial both domestically and internationally. High levels of investments in R&D, combined with the liberalization of the domestic market and strategies within the international market, has enabled the country to become one of the leading car markets within the world, currently accounting for one-quarter of global production.
Dari Pakto 1966 Ke Booming Minyak