INDOWORK.ID, JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) berkomitmen untuk melakukan program normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas guna mengatasi banjir yang kerap kali terjadi di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia mengatakan dengan selesainya Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Cikeas dan Cileungsi, maka berikutnya masuk pada tahapan LARAP (Land Acquisition and Resetlement Action Plan) yaitu kajian dampak sosial ekonomi penyiapan lahan.
Kajian LARAP dimulai Februari 2023 dan selesai Agustus 2023. Setelah itu Pemerintah Kabupaten Bogor bertanggung jawab melakukan penyiapan lahan dan selanjutnya pekerjaan konstruksi dimulai oleh Kementerian PUPR.
Pemerintah Kabupaten Bogor agar segera mempersiapkan lahan apabila memang terjadi pembebasan lahan. “Karena program normalisasi sub DAS Cileungsi dan Cikeas yang memasuki wilayah Kabupaten Bogor,” katanya saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI di Desa Bojongkulur Kabupaten Bogor, Kamis (9 Februari 2023.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) R. R. Bambang Heri Mulyono mengatakan saat ini, BBWSCC tengah mempercepat kegiatan Pengendalian Banjir Kali Bekasi paket I (Bendung Bekasi-Pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas (P2C)), Paket 6 dan Paket 7 di wilayah Cikarang Bekasi Laut (CBL) Kabupaten Bekasi.
Untuk Pengendalian Banjir Kali Bekasi paket 1 pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya KSO yang progres fisik telah mencapai 45,6% dan sebagai konsultan supervisi PT Wiratman Associate – PT Indra Karya (Persero) – PT Hilmy Anugrah ,KSO. Pekerjaannya telah dimulai sejak awal 2021 dan direncanakan selesai pada tahun 2023.
SERAP ASPIRASI
Wakil Ketua Komisi V DPR RI juga sebagai Ketua Tim Kunker Roberth Rouw mengatakan kunjungan kerja tersebut untuk melihat dan menyerap aspirasi masyarakat yang mengeluhkan tingginya ancaman banjir di sejumlah perumahan yang ada dibantaran Sungai Cileungsi daan Cikeas.
Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan dalam pertemuan ini pihaknya juga menyampaikan aspirasi masyarakat agar Sungai Cileungsi dan Cikeas segera dinormalisasi. “Selain normalisasi, kami juga ingin ada studi Land Acquisition Resettlement Action Plan (LARAP) yang dikerjakan tahun ini agar banjir tak lagi menghantui masyarakat,” tutupnya. (HAL/Iwn/Mar)
Brinno Time Lapse Camera, Kameranya Kontraktor Infrastruktur