Bisnis Headline

Perkembangan Segmen Bisnis Industrial Plant Terus Menanjak



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Di bawah pilar bisnis energi dan industrial plant, bernaung segmen bisnis mekanikal elektrikal WIKA (Wijaya Karya). Perkembangan segmen bisnis ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Alhasil, kontribusinya terhadap perusahaan induk juga makin membesar.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba kotor bisnis mekanikal elektrikal yang pada tahun 2013 tumbuh 22,45% dibanding tahun 2012, yakni dari Rp182,89 miliar menjadi Rp223,94 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir, data menunjukkan bahwa nilai laba kotor bisnis mekanikal elektrikal WIKA terus meningkat.

Kontribusi laba kotor segmen bisnis mekanikal elektrikal terhadap total laba kotor WIKA juga tak bisa dipandang remeh. Pada tahun 2013 kontribusinya telah sebesar 18,4%.

Kontrak baru bisnis mekanikal elektrikal yang diperoleh selama tahun 2013 juga tercatat naik sebesar 8,72%. Dibanding tahun sebelumnya, dari Rp4,10 triliun (2012) menjadi Rp4,46 triliun (2013). Sejauh ini proyek-proyek EPC fasilitas industri minyak dan gas (migas) serta pembangkit listrik memberikan sumbangan besar terhadap angka penjualan segmen bisnis mekanikal elektrikal WIKA.

LIMA ARENA BISNIS

Bisnis mekanikal elektrikal WIKA meliputi lima area bisnis.

Pertama, penyediaan jasa EPC untuk pembangunan fasilitas, pabrik, dan infrastruktur penunjang bagi berbagai industri seperti migas, batu bara, pertambangan, kelapa sawit, biofuel, pupuk, semen, dan farmasi.

Kedua, menyediakan jasa EPC untuk pembangunan pembangkit listrik.

Ketiga, menyediakan jasa instalasi, operasi, dan pemeliharaan (Operation & Maintenance) untuk pembangkit listrik dan peralatan industri.

Keempat, memproduksi fabrikasi besi baja.

Kelima, melakukan investasi dan mengoperasikan pembangkit listrik.

Untuk segmen bisnis mekanikal elektrikal ini, WIKA memisahkannya dalam dua Strategic Business Unit (SBU), yakni SBU Industrial Plant dan SBU Energi. SBU Industrial Plant dikelola Departemen Industrial Plant WIKA dan ditopang oleh anak perusahaan, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WIKA Rekayasa Konstruksi).

Sedangkan SBU Energi ditangani oleh dua departemen. Dua Departemen itu adalah Departemen Konstruksi Power dan Departemen Investasi Power. Kedua Departemen ini ditopang oleh anak perusahaan, PT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA Jabar Power).

Berita Lainnya