INDOWORK.ID., JAKARTA: Perumda Paljaya sedang berupaya mengelola air limbah masyarakat Jakarta dari awal pembuangan hingga pengolahan sampai air tersebut dapat digunakan kembali (recyling). Namun belum dapat untuk dikonsumsi.
Perumda Paljaya mulai aktif menggiatkan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya sanitasi lingkungan. Dalam rangka HUT Jakarta yang ke 495, Rabu 22 Juni 2022, perusahaan umum daerah milik Pemprov DKI Jakarta ini menyebarkan informasi tentang pentingnya lingkungan hidup yang sehat dengan membuang air limbah domestik yang dikelola secara benar.
Diseminasi informasi ini dilakukan melalui berbagai media, termasuk pemberitaan media televisi.
Sampai saat ini mayoritas warga Jakarta yang belum paham benar pentingnya sanitasi lingkungan yang baik. “Mereka masih membuang limbah rumah tangga sembarangan yang mengakibatkan sungai tercemar,” ujar Dirut Paljaya Aris Supriyanto seusai wawancara dengan TVOne, Selasa (21 Juni 2022).
LIMBAH BERBAHAYA
Aris menyatakan limbah cair buangan yang ada saat ini banyak yang mengandung bakteri berbahaya, seperti bakteri E.Coli yang bisa berpengaruh pada pertumbuhan anak-anak (stunting). Jadi bukan hanya gizi buruk yang menyebabkan anak stunting, juga karena sanitasi yang buruk.
“Memang pengaruhnya tidak langsung, tetapi terlihat beberapa tahun kemudian saat anak mulai tumbuh,” katanya.
Itu sebabnya Paljaya yang bertugas menangani air limbah di Jakarta terus bekerja keras mempertahankan serta memperbaiki kualitas air tanah yang ada di Jakarta, dengan menyelamatkan terlebih dahulu kualitas air tanah di wilayah selatan Jakarta dan memperbaiki kualitas air tanah di daerah Jakarta lainnya yang tingkat pencemarannya tinggi. “Ini memang pekerjaan berat.”
Namun dengan dukungan masyarakat dan kerja sama yang baik, masalah air limbah domestik ini bisa diatasi tahap demi tahap.
Paljaya sendiri memiliki beberapa unit IPAL (instalasi pengolahan air limbah).
Pertama, di Kali Krukut dekat masjid bersejarah Hidayatullah di pinggir Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Kedua, di kawasan Setiabudi di dekat Sungai Ciliwung, Jakarta Selatan.
Ketiga, IPAK (instalasi pengolahan air kotor) yang khusus mengelola tinja yang berada di Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Keempat, IPAK Pulogebang di Jakarta Timur.
Aris Supriyanto menyatakan Pemprov DKI Jakarta sangat serius dengan kesejahteraan masyarakatnya untuk lingkungan sehat. Oleh karenanya pembuangan air limbah ini dipandang sangat penting untuk dikelola secara benar sehingga memberi dampak kepada lingkungan yang sehat.
DAPAT DIMANFAATKAN
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perumda Paljaya Tanto Tabrani menambahkan bahwa Perumda Paljaya sedang berupaya mengelola air limbah masyarakat Jakarta dari awal pembuangan hingga pengolahan sampai air tersebut dapat digunakan kembali (recyling). Namun belum dapat untuk dikonsumsi.
Tanto memberi contoh air hasil olahan melalui IPAL dengan tehnologi MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) yang dimiliki Paljaya sudah aman digunakan untuk berbagai keperluan, kecuali untuk air minum. Air yang diolah di IPAL dapat bisa digunakan untuk mencuci atau menyiram tanaman. “Tapi belum bisa digunakan untuk memasak atau air minum,” ujarnya.
PROSES PENGOLAHAN
Kepada masyarakat yang ingin melihat bagaimana pengolahaan air limbah yang kotor melalui IPAL MBBR milik Paljaya bisa datang ke IPAL di Kali Krukut. Di sini masyarakat bisa melihat langsung proses pengolahannya. Bahkan di gedung IPAL yang dibangun dengan konsep ramah lingkungan ini juga disediakan ruang khusus edutainment untuk memberi edukasi kepada para siswa sekolah atau mahasiswa yang berkunjung.
Paljaya menyediakan kafe yang nyaman di bagian atap gedung IPAL Krukut. “Kami jamin tidak ada bau yang tercium karena air yang melalui IPAL diolah dengan baik,” kata Tanto penuh keyakinan.
PLN Berencana Tambah Satu SPKLU di Rest Area Tol Trans Sumatera