INDOWORK.ID, JAKARTA: Pengembangan teknologi hijau atau ramah lingkungan di Indonesia masih memiliki banyak kendala. Salah satunya ialah perihal masalah harga yang tak terjangkau atau mahal.
Laksana Tri Handoko selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan hal demikian. Ia juga mengatakan bahwa dengan begitu, perlu adanya terobosan mengenai teknologi hijau yang harganya lebih terjangkau.
Lanjutnya, tak pelak bahwa pengembangan teknologi ini memerlukan tingkat kreativitas yang tinggi. Selain itu, riset juga perlu dilakukan dengan menggandeng para pelaku usaha.
Riset ini membutuhkan suatu kepakaran lintas disiplin. Ia meyakini, dengan sumber daya dan infrastruktur yang baik bisa menemukan berbagai solusi yang tepat.
Untuk saat ini, BRIN sendiri telah mengembangkan teknologi hijau berupa autonomous individual mobile system (AIMS). Teknologi itu digadang bakal jadi transportasi masa depan.
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *