INDOWORK.ID, JAKARTA: PT Pertamina telah merealisasikan BBM satu harga di 76 titik wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) pada tahun ini.
Adapun sejumlah titik tersebut tersebar di Pulau Sumatera sebanyak 53 titik, Jawa dan Bali lima titik, Nusa Tenggara 55 titik. Selain itu juga di Kalimantan 67 titik, Sulawesi 31 titik, Maluku 45 titik dan Papua 63 titik.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa pihaknya masih optimis dapat menambah sejumlah titik lagi pada akhir tahun ini.
Sejak berjalan program ini pada 2017, BBM Satu Harga telah menjangkau 318 titik di wilayah 3T. Perlu diketahui masyarakat di sejumlah wilayah 3T harus membeli BBM jauh lebih tinggi dari sebelum adanya penyerataan harga.
Sebagai contoh, nelayan di Kepulauan Wakai dan Togean perlu menempuh jarah 2-3 jam dengan mengendarai speed boat untuk bisa membeli bahan bakar. Selain itu, nelayan pun membeli dengan rata-rata harga Rp15.000 per liter.
Fajriyah menambahkan bahwa dengan adanya program BBM Satu Harga ini merupakan wujud keadilan dan ketahanan energi di wilayah 3T.
Dana Taperum PNS Dialihkan Ke BP Tapera, Begini Mekanismenya