INDOWORK.ID, JAKARTA: PT PLN teruskan 34 proyek pembangkit listrik bermasalah dalam 10 tahun ke depan. Adapun 31 merupakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sementara sisanya merupakan pembangkit listrik tenaga minihidro.
Pembangit-pembangkit tersebut merupakan pembangkit yang terlaksana pada tahun anggatan 2011-2023 dan 2013-2015. Sebagian proyek terkendala telah beroperasi dengan baik dengan penyelesaian proyek terkait atau yang lainnya.
Rudy Hendra Prastowo selaku Direktur Energi Primer PLN menjelaskan bahwa pembangkit berbahan batu bara merupakan usmber energi yang murah dan masih banyak tersedia di dalam negeri. Dengan begitu guna mewujudkan kelistrikan, pilihannya adalah PLTU batu bara.
Adapun beberapa pembangkit yang akan selesai, baik dengan merampungkan pembangkit terkait maupun dengan penggantian pembangkit atau pembangunan GI.
Proyek-proyek yang akan selesai dalam waktu dekat, yakni PLTU Malinau2x3MW, PLTU Tanjung Redeb 2×7 MW, PLTU Sofifi 2×3 MW dan PLTU Talaud 2×3 MW.
Lalu ada PLTU Parit Baru 2×50 MW, PLTU Bengkayang 2×17, 5 MW dan PLTU Alor 2×3 MW. Juga ada pembangkit yang dievaluasiworkability-nya, terkati penyelesaian masalah hukum ataupun konstruksi di lapangan.
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *