INDOWORK.ID, JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang meneruskan program pembangunan tanggul pantai.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menerangkan bahwa kota-kota di Indonesia di masa depan akan mengadapi tantangan baru. Tidak hanya macet dan banjir, tetapi juga perubahan iklim.
Adanya perubah iklim, air laut akan semakin meninggi, dengan begitu kota-kota yang terletak di tepian pantai terancam tenggelam. Kota Jakarta sendiri megalami penurunan tanah 5-10 cm/tahun.
Kementerian PUPR telah membangun tanggul pantai dan sungai sepanjang 4,83 km pada 2014-2018. Pembangunan ini terlaksana secara II Tahap, yakni sepanjang 75 meter pada Tahap I dan 4,5 km pada Tahap II.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menjelaskan bahwa berdasarkan kajian bersama, rencana pembangunan tanggul pantai akan ada total 120 km. namun, tanggul kritis yang harus terbangun sepanjang 46,2 km.
“Dari 46,2 km rencana tanggul pantai, telah selesai dikerjakan sepanjang 13 km bersama Pemprov DKI dan sebagaian dilaksanakan swasta, sisanya masih 33,2 km. dari hasil perjanjian kerja sama (MoU) yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR sepanjang 15,66 km, Pemprov DKI Jakarta 28,53 km dan swasta 2,1 km,” jelas Jarot.
Sampai saat ini, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 4,83 tanggul dan sedang mengerjakan 3,77 km. Sementara Pemprov DKI sudah membangun 6,064 km dan tengah mengerjakan 0,296 km.
Dan pihak swasta sudah menyelesaikan seluruh kewajibannya, yakni 2,1 km. Adapun PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya dan PT Sacna selaku kontraktornya.
PLN Resmikan FABA Information Center