INDOWORK.ID, BANDAR LAMPUNG: Selama sebulan terakhir, tiga orang tewas di Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar akibat kurang antisipasi dari pengendara. Hal tersebut terungkap dalam informasi yang disampaikan oleh pengelola jalan tol tersebut di titik 0 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera yang diawali dari Bakauheni, hanya 500 meter dari Pelabuhan Bakauheni.
Pembangunan JTTS yang merupakan program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, terutama proyek jalan tol itu dimotori oleh BUMN konstruksi yang berperan sebagai agen pembangunan. Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan bagian dari JTTS sebanyak 24 ruas jalan tol.
Tol terpanjang di Indonesia itu menelan investasi sebesar Rp400 triliun. JTTS menghubungkan ujung timur Sumatera hingga ke barat sampai ke Nanggroe Aceh Darussalam. Berdasarkan Telusur Sumatera bersama Indowork, Jumat 20 Agustus 2021 kondisi lalu lintas pada sore hari tampak lenggang.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar menyimpan catatan dalam pembangunannya, proses terhadap pengembangan kawasan tak lagi tampak. Yang terlihat adalah jalan mulus sepanjang sekian kilometer. Proyek itu memecahkan rekor sejarah dalam pembangunan jalan tol terpanjang di tanah air.
Pembangunan jalan tol ruas tersebut menggunakan teknologi terbaru seperti prestressed. Sehingga pemasangan grider, tiang pancang sampai ke lantai jalan menghasilkan jalur yang nyaris sempurna. Menurut Hasan Zein Mahmud, ekonom yang pernah menjadi penasihat Presiden Gus Dur, kekuatan ekonomi selatan akan lebih optimal karena tampak ekonomi pembangunan jalan tol dan waktu tempuh yang lebih cepat akan mengundang investasi dalam membangun wilayah.
Baca juga: Pemerintahan Jokowi Targetkan 19 Ruas Tol Selesai Akhir 2021
Jawara Setu Babakan: Mpok Roos Fokuskan Sanitasi dan Kesehatan