Lainnya

UNJ Gandeng Mabes Polri dan PB PMII Gelar Vaksinasi Massal



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA:  Tim UNJ sehat bekerja sama dengan Tim Dokter Mabes Polri dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyelenggarakan vaksinasi massal untuk Keluarga Besar UNJ, baik itu untuk Dosen, Karyawan Tenaga Kependidikan (Tendik), Karyawan Honorer, Mahasiswa dan Masyarakat Umum.

Pendaftaran peserta vaksin dilakukan dengan mengisi formulir online via Google Form, peserta diharuskan berusia 18 tahun ke atas. Acara vaksinasi, berlangsung pada hari Sabtu, 17 Juli 2021, dari pukul 08.00 – 17.00 WIB, bertempat di Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ.

Acara vaksinasi juga dihadiri oleh Rektor dan para Wakil Rektor UNJ, Ketua Lembaga dan para pejabat lainnya di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Turut hadir juga tamu VVIP dari Panglima TNI, Kapolri, Ketua Komite 3 DPD RI, Ketua PMI, Sekjen dan  Bendahara Umum PMII, Satgas Nasional Covid 19 PMII.

Untuk mengantisipasi jumlah pelamar yang mungkin akan melebihi target, vaksin yang awalnya tersedia hanya tersedia 500, kini ditambah menjadi 700 – 1.000 vaksin.

Untuk prosedur pelaksanaan vaksin ada 5 tahapan, diantaranya: (1) validasi peserta vaksin; (2) screening awal; (3) penyuntikan vaksin; (4) observasi pasca vaksin; (5) cetak bukti vaksin.

Dalam sambutannya, Prof. Komarudin mengatakan, “Pimpinan UNJ berterimakasih kepada Mabes Polri dan OKP Cipayung, khususnya PB PMII yang menginisiasi kerjasama penyelenggaraan vaksinasi hari ini,”

UNJ sangat mendukung program nasional dalam menghadapi pandemi covid dalam bentuk vaksinasi untuk meningkatkan herd immunity atau pun dalam bentuk lainnya. Kami berharap dalam waktu singkat seluruh civitas UNJ beserta keluarganya sudah tervaksinasi secara menyeluruh. Karena  itu bila ada yang belum, kami berharap ada program berikutnya.

“UNJ siap bekerja sama dengan instansi pemerintah atau lembaga apapun demi suksesnya program nasional pencegahan covid, dan UNJ berkomitmen tinggi untuk dapat selalu berpartisipasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dan khususnya Jakarta.” Tutur Prof. Komarudin.

Berita Lainnya