Headline Humaniora

Kementerian Kesehatan Mencanangkan Gerakan Indonesia Sadar Prokes



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Pada saat ini, pandemi Covid-19 belum mereda, bahkan semakin meningkat. Berbagai macam cara tengah dilakukan pemerintah dalam menanganinya.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan bahwa perlu adanya strategi dan tindakan nyata untuk mengubah perilaku manusia Indonesia agar bisa hidup berdampingan dengan virus Covid-19. Perlu disadari bahwa virus Covid-19 akan terus berada di sekeliling kita seperti virus flu, polio, HIV, dan virus lainnya. hal ini diungkapkan dalam virtual inspiration talk yang diselenggarakan 1 Juni 2021 yang mengusung judul How to Make Friends with Your Enemy, A New Approach Dealing with Covid 19.

“Indonesia dalam hadapi Covid-19 sudah lakukan 4 strategi yang mengacu pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu : (1) Strategi Prokes, 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan & mengurangi mobilitas; (2) Strategi Diagnostik (testing, tracing, treatment), jika ada yg tertular bisa segera diketahui, diisolasi dan diberi pengobatan; (3) Vaksinasi, target 181,5 juta penduduk Indonesia; dan (4) Terapeutik (perawatan), siapkan sarana/prasarana kesehatan, tenaga kesehatan, obat-obatannya,” ungkap Budi G. Sadikin dalam siaran pers (28/6/2021).

Kementerian Kesehatan mengandeng Syamsi Dhuha Foundation (SDF), dan Yayasan Ganesha 83 (G83) dalam mengejar tercapainya kekebalan komunal melalui gerakan Indonesia Sadar Prokes (INSAP). Sejak deklarasi gerakan INSAP yang dijalankan mulai 19 Juni 2021. Sudah dilakukan kampanye melalui media sosial, membangun kesadaran melalui interaksi virtual, dan sedekah masker.

Kemudian akan dilakukan ajakan untuk membuat poster digitas dan senam prokes. Gerakan INSAP ini  akan dicanangkan pada hari Selasa (29/6/2021). “penting tuk membuat orang yakin dan percaya juga saling percaya; secepat orang itu yakin, secepat itu pula sikapnya akan berubah. Kepercayaan/keyakinan dibangun atas bukti-bukti yang mendukung, perlu semakin banyak dan sering contoh-contoh pembuktian hal-hal yang baik, jika taat, bagaimana, termasuk contoh efek/akibat buruk dari kebiasaan yang tidak baik,” ungkap Ir. Diah Utami Muhammad, MT dalam acara virtual inspirasional talk, pada Selasa (1/6/2021).

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya