INDOWORK.ID, JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, mendapat pagu indikatif anggaran senilai Rp 39,7 triliun pada 2022.
Hal ini menjadikannya hanya fokus pada pembangunan di bidang konektivitas. Terutama dalam penyelesaian infrastruktur jalan dan jembatan yang sudah dan sedang dibangun.
Dari alokasi anggaran sebesar Rp 39,7 triliun, Rp 37,3 trliun untuk program konektivitas. Sedangkan Rp 2,4 triliun untuk program dukungan manajemen.
Pembangunan yang diprioritaskan ialah duplikasi jembatan (4.937 m), preservasi dan penggantian jembatan (88.039 m), pembangunan jalan (239 km).
Kemudian juga peningkatan kapasitas dan preservasi struktur jalan (2.230 km), penanganan mendesak dan tanggap darurat, peningkatan aksesibilitas flyover/underpass/terowongan (427 m).
Serta peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan (16,2 km), preservasi rutin jalan dan jembatan nasional, serta revitalisasi drainase.
Pembangunan dan pemeliharaan jalan serta jembatan yang sudah dan sedang dikerkajan efek dari pengurangan anggaran yang cukup besar. Hal ini diungkapkan oleh Hedy Rahadian selaku Direktur Jenderal Bina Marga.
“Kami sampaikan karena adanya konstraksi anggaran yang cukup besar, kami mendapat arahan dari Menteri untuk menggunakan metode OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, Rehabilitasi). Kita akan fokus menyelesaikan infrastuktur yang sudah dimulai dan memanfaatkan yang sudah terbangun,” ungkap pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, hari Rabu (9/6/2021).
Rekomendasi Investor Ritel: Menyendok Saham dari MTEL