INDOWORK.ID, JAKARTA: Pandemi Covid-19 berdampak ke seluruh sektor perekonomian, terkhusus bisnis transportasi penerbangan. Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat bersama Komisi VI DPR/RI perlu adanya perubahan model bisnis pasca Covid-19.
Pandemi jadi kesempatan untuk mensikronisasi bandara. Sebab tidak mungkin titik kedatangan internasional ke Indonesia seperti sebelum pandemi. Ia menyarankan agar disejumlah titik saja yang membuka untuk penerbangan internasional.
Sedangkan sejumlah bandara lainnya bisa fokus pada penerbangan domesti saja. hal ini Ia ungkapkan, lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan yang akses anatara pulaunya perlu ditempuh dengan pesawat.
PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I mendukung rencana menyinkronkan titik arus masuk dan keluar penerbangan internasional di sejumlah bandara kelolaannya selama masa pandemi Covid-19.
VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan telah mengidentifikasi terhadap 31 bandara internasional yang ada di Indonesia. Kemungkinan pergerakan internasional sebanyak 90 persen akan terpusat di empat bandara saja.
Keempat bandara tersebut mencangkup bandara Soekarno-Hatta (CGK), Ngurah Rai Bali (DPS), Juanda di Surabaya (SUB), dan Kualanamu di Medan (KNO). Sedangkan 27 bandara lainnya, hanya melayani 10 persen penerbangan internasional.
Kolaborasi Di Tengah Pandemi, Pemprov DKI X PT Krakatau Steel Sediakan Posko Isi Ulang Tabung Oksigen