INDOWORK.ID, JAKARTA: Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementrian Investasi/BKPM Imam Soejoedi mengindikasi dahulu banyak investor asing masuk ke daerah, namun kurang memberikan kesempatan kepada pelaku usaha di Povinsi NTT.
“Dari mulai sektor engineering, konstruksi, sub kontraktor, supplychain, sampai dengan catering-nya diberikan kepada anak perusahaan atau pemegang saham dari negara tersebut. Jadi yang mendapat pekerjaan hanya perusahaan itu-itu saja,” kata Imam, Sabtu (22/5/2021).
Imam menemui langsung para pelaku usaha di Provinsi NTT. Saat pertemuan, ada beberapa hal yang terdeteksi sebagai hambatan yakni, infrastruktur, tumpang tindih perizinan, pembebasan lahan, dan kebijakan sektoral.
“Kita akan bantu maksimal, namun pengusaha harus mampu mendorong perekonomian lokal dan regional. Pelaku usaha harus memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya di mana proyek tersebut berada untuk bisa berkolaborasi, berkembang, dan sukses bersama,” tutur Imam.
Ini ialah salah satu strategi Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam memfasilitasi para pelaku usaha, baik Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam menyelesaikan hambatan rencana investasi.
Imam juga menjelaskan bahwa Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal terus berkomitmen membantu investor dalam menghadapi permasalahan, yang nantinya bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha agar berkembang dan sukses.
Seksi 3 Jantho – Indrapuri Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Mulai Bertarif