Headline Humaniora

Museum Jadi Alternatif Bagi Mahasiswa untuk Belajar di Luar Bidang Studi



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA:  Merdeka Belajar Kampus Merdeka memperhatikan minat dan pengayaan yang peserta didik inginkan. Museum sebagai gudang pengetahuan dapat menjadi pilihan mahasiswa sebagai media pembelajaran luar bidang studinya.

Wakil koordinator Jejaring Museum Perguruan Tinggi Indonesia (JMPTI), Liliana Sugiharto mengatakan museum merupakan salah satu tempat yang memfasilitasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Membuka hari kedua Digital Universeum (23/05/2021) dengan topik Online Teaching and Students. Sesi ini memberikan insight kepada para pengurus museum perguruan tinggi, civitas akademika, serta pemerintah untuk terus berinovasi sehingga museum tidak “ketinggalam zaman”.

Keynote speaker, Indroyono Soesilo, mendukung Indonesia maju pada 2045. Untuk itu, suatu negara harus memiliki legacy & heritage. “Legacy dan heritage Indonesia dapat diwujudkan melalui museum, yang akan berperan sebagai sarana refleksi dan introspeksi dan wahana pemersatu bangsa, dan pembangkit semangat generasi muda”, ujar Indroyono yang merupakan Founder Museum Soesilo Soedarman.

Suatu negara biasanya memiliki empat heritage, yaitu museum, galeri, arsip, dan perpustakaan nasional. Seluruh masyarakat Indonesia harus membangun legacy & heritage tersebut. “Tugas pemerintah mengatur dengan regulasi yang up to date sesuai perkembangan zaman” ujar Indroyono.

MUSEUM SEBAGAI INFORMASI MASA LALU 

Blasius Suprapta (Museum Pembelajaran Universitas Malang) turut serta sebagai pemateri. Sebagai salah satu tempat publik, museum memberikan akses mengenai informasi masa lalu.

Berbagai museum terus melakukan inovasi untuk tetap digemari masyarakat. Pengurus museum melakukan inovasi untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang saat ini berlangsung. Penggunaan teknologi dapat menyampaikan nilai, makna, dan informasi dengan cepat dan singkat.

Teknologi pula akan membuat paradigma lama mengenai museum akan tergantikan dengan paradigma baru. “New paradigm of museum: museum is a place for education, conservation, and recreation“, ujar Blasius.

Sementara itu, pemateri kedua, Purnama Hidayat (Museum Serangga IPB) mengatakan museum tidak selalu barang lama. Bahkan banyak museum di luar negeri menggunakan barang baru dan sangat futuristik.

MEDIA BELAJAR DAN INSPIRASI MAHASISWA 

Adanya museum perguruan tinggi akan mempermudah pembelajaran bagi mahasiswa. “Museum menyimpan sebanyak 6.000 spesies serangga yang ditata untuk memudahkan belajar sehingga tidak harus selalu ke lapangan”, kata Purnama.

Sejalan dengan Dr. Purnama, pemateri ketiga, L.P. Eswaryanti K.Y. dari Museum Patung Burung Universitas Udayana sangat setuju fungsi museum sebagai Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Universitas Udayana menjadikan museum sebagai laboratorium praktik bagi mahasiswa S1 dan profesi.

Tantangan museum dalam pandemi ini yaitu sulitnya pendanaan. Meskipun tutup, museum tetap harus selalu dirawat secara rutin untuk menjaga isi museum. “Tidak ada kunjungan padahal kami harus tetap merawat. Karena barang museum terutama serangga harus dijaga kelembapannya agar tidak berjamur”, ujar Purnama.

 

Berita Lainnya