Bisnis Headline INFRASTRUKTUR

Waskita Sukses Divestasi Ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: , PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dan Kings Ring Ltd. telah menandatangani kesepakatan jual beli 30% saham PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) dengan nilai transaksi sebesar Rp824 Miliar. JMKT merupakan badan usaha jalan tol pemegang konsesi ruas Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi.

Acara penandatanganan diselenggarakan pada pukul 13.30 WIB bertempat di lantai 21 gedung
Kementerian BUMN, Jakarta. WTR diwakili oleh Septiawan Andri Purwanto selaku Direktur Utama.
Sementara Kings Ring Ltd. diwakili oleh Fung Tat Sun Patrick, CEO dari Road King Expressway.
Turut hadir pula President Director Waskita, Destiawan Soewardjono.

Kings Ring Ltd. merupakan bagian dari grup usaha Road King Expressway (RKE). RKE merupakan
salah satu investor jalan tol dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di kawasan Asia Timur. Selain dihadiri oleh pihak Waskita dan RKE, penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Wakil Menteri 2 Kementerian BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Ini bukan kali pertama Waskita menjalin kerjasama dengan RKE. Pada tahun 2019, Waskita melepas 40% saham pada ruas Solo–Ngawi dan ruas Ngawi–Kertosono kepada Kings Key Ltd, salah satu anak usaha RKE. Dalam sambutannya, Destiawan menjelaskan bahwa transaksi divestasi ini merupakan langkah awal dari program divestasi 9 ruas tol yang direncanakan oleh Waskita tahun ini. “Beberapa ruas lain masih dalam proses negosiasi dan dalam tahap studi oleh Investor,” terang Destiawan.

Program divestasi ruas tol sejalan dengan strategi Waskita untuk meningkatkan kinerja dengan asset
recycle. Sebagai pengembang jalan tol terbesar di Indonesia, Waskita menciptakan value lewat
proses investasi, konstruksi, dan divestasi.

Melalui divestasi Waskita memperoleh dana segar dari investor serta dapat mengembalikan
kapasitas pendanaan lewat dekonsolidasi utang investasi jalan tol. Waskita mengalokasikan dana segar untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur dan sebagai tambahan modal kerja dan investasi proyek infrastruktur lainnya.

Berita Lainnya