INDOWORK.ID, JAKARTA: Para pelaku UMKM melakukan berbagai cara untuk mempertahankan usaha mereka. Salah satunya melakukan digitalisasi usaha. Digitalisasi dengan mengadopsi metode pembayaran digital melalui uang elektronik.
Sejalan dengan perkembangan digitalisasi usaha para pelaku UMKM, OVO mengalami tren peningkatan jumlah rekanan UMKM sebesar 95% di tahun 2020.
“OVO bersama regulator terus mengajak dan merangkul UMKM agar bisa masuk ke ranah digital,” kata Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit, Jumat (26/3).
Langkah OVO sejalan dengan target dari Kementerian Koperasi dan UKM serta pemerintah menargetkan 30 juta UMKM untuk masuk pasar digital pada tahun 2023. Dengan besarnya jumlah penduduk, Indonesia merupakan pasar yang besar untuk produk-produk UMKM.
Akselerasi digitalisasi UMKM sangat penting dalam memperluas jangkauan pasar. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, saat ini sudah ada sebanyak 12 juta UMKM yang go digital (masuk pasar digital).
MEMUDAHKAN PELANGGAN
Firdaus Ridwan, Pemilik gerai NGINUM Rawageni Depok, mengatakan bahwa digitalisasi pembayaran bagi para pelanggannya memudahkan dalam melakuan transaksi. Lagi pula, laporan keuangan akan lebih mudah simpel dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ia menjelaskan bahwa karyawan hanya tinggal menunjukkan kinerja transaksi setiap harinya, pekan hingga bulanan.
Promosi minuman kekinian gerai NGINUM Rawageni Depok yang digelar pada pembukaan membuat transaksi meningkat sehingga jika menggunakan digitaliasai transaksi akan membuat pelayanan semakin lancar.
Menurut Firdaus, meskipun musim penghujan tapi cuaca di kawasan Rawageni, Depok, agak panas sehingga mereka membutuhkan minuman yang segar.
(yof) http://fintechnesia.com
Jalin Silaturahmi Lewat Terowongan Istiqlal – Katedral Yang Segera Rampung