Bisnis Headline

Menjelang Pembaruan Kebijakan Privasi, Ini Penjelasan WhatsApp



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Menjelang pembaruan kebijakan privasi WhatsApp yang akan mulai berlaku pada 15 Mei 2021, pengguna akan kembali melihat notifikasi terkait hal tersebut. Notifikasi akan muncul dengan tampilan visual baru lebih jelas. Guna mengklarifikasi apa yang akan berubah dan tidak berubah dari kebijakan tersebut. Konten pembaruan kebijakan tersebut tetap sama dengan yang dikomunikasikan pada Januari lalu

“Kami ingin menginformasikan cara-cara yang akan kami lakukan untuk meminta pengguna WhatsApp meninjau ketentuan layanan dan kebijakan privasi. Kami melihat begitu banyak misinformasi yang beredar mengenai pembaruan ini. Oleh sebab itu, penting bagi kami untuk meluruskan kebingungan yang disebabkan oleh misinformasi tersebut,”terang WhatsApp dalam keterangan tertulis pekan lalu.

KEMBANGKAN CARA BARU

WhatsApp sedang mengembangkan cara-cara baru untuk chat dengan atau berbelanja dari bisnis. Sepenuhnya bersifat opsional. Pesan pribadi selalu terenkripsi secara end-to-end, sehingga WhatsApp tidak dapat membaca pesan atau mendengarkan panggilan Anda.

Baca juga: Gelombang Protes Meningkat, WhatsApp Memperpanjang Deadline Pembaruan Privasi

Beberapa pekan mendatang, WhatsApp akan menampilkan spanduk menyediakan lebih banyak informasi. Pengguna dapat membacanya dengan saksama. Selain itu, WhatsApp menyertakan informasi tambahan untuk menjawab berbagai pertanyaan.

Langkah ini sebagai upaya mengatasi kekhawatiran para pengguna. “Pada akhirnya, kami akan mengingatkan para pengguna untuk meninjau dan menerima pembaruan ini untuk dapat terus menggunakan WhatsApp,”ujar WhatsApp

Jutaan pengguna berkomunikasi dengan bisnis melalui chat WhatsApp setiap hari. Cara ini dirasa lebih mudah dibandingkan melakukan panggilan telepon atau berkirim email.

WhatsApp mengenakan biaya kepada bisnis untuk menyediakan layanan pelanggan, bukan kepada pengguna umum. Beberapa fitur berbelanja melibatkan Facebook agar bisnis dapat mengelola inventaris di seluruh jajaran aplikasi. “Kami menampilkan lebih banyak informasi secara langsung di WhatsApp agar pengguna dapat memilih apakah mereka bersedia berkomunikasi dengan bisnis atau tidak,”jelas WhatsApp lagi.

 

Beberapa aplikasi mengklaim bahwa mereka tidak dapat melihat pesan pengguna. Perlu diketahui jika suatu aplikasi tidak menawarkan enkripsi end-to-end secara default, berarti aplikasi tersebut dapat membaca pesan Anda. Aplikasi yang lain mengatakan bahwa mereka lebih baik karena mereka mengetahui lebih sedikit informasi daripada WhatsApp.

AMAN DAN REALIBEL

WhatsApp memiliki akses ke sebagian data terbatas agar dapat menyediakan layanan yang aman dan reliabel, yang kami yakini bahwa inilah yang dicari oleh pengguna dari layanan perpesanan. WhatsAppp mengklaim, sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan akan terus mengembangkan cara-cara baru untuk memenuhi tanggung jawab tersebut dengan lebih sedikit informasi, bukan lebih banyak.

Pembaruan akan memperjelas cara kerja perpesanan bisnis dan fitur-fitur bisnis di WhatsApp. Misalnya, opsi bagi bisnis untuk memasang tombol di laman toko Facebooknya yang bisa menghubungkan konsumen untuk mengirim pesan ke bisnis tersebut di WhatsApp. Ataupun, opsi penggunaan third-party hosting untuk WhatsApp Business API. Selain itu Pembaruan kebijakan ini tidak memengaruhi privasi pesan pribadi dengan teman dan keluarga. Pesan pribadi di WhatsApp tetap dan akan terus dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan WhatsApp untuk berbagi data dengan Facebook.

WhatsApp mengklaim, pembaruan kebijakan ini akan terasa manfaatnya bagi pengusaha kecil dan menengah. Seperti DAPea Valencia Budiarto, pemilik usaha Batik Kultur di Semarang. Dari total penjualan, sebanyak 20% berasal dari WhatsApp Business. Terutama selama pandemi di mana banyak konsumen Dea yang enggan mengunjungi toko untuk berbelanja pakaian.

Padahal, konsumen yang berusia lebih tua lebih nyaman berbelanja baju di toko. Mereka bisa mencoba bajunya, merasakan kainnya, dan mengecek detail motif batik yang mereka pilih. Dea berusaha memberikan layanan yang mirip dengan pengalaman toko melalui fitur WhatsApp Business seperti berkirim chat, video, foto, ataupun rekam suara.

CEPAT DAN SISTEMATIS

Sementara, fitur-fitur seperti “pesan otomatis di luar jam kerja” membantunya menjawab pelanggan dengan lebih cepat dan sistematis. Tampilan WhatsApp yang sederhana juga berarti siapapun pelanggannya dapat dengan mudah memanfaatkan platform tersebut. Dengan demikian, Dea dapat menjaga kualitas pelayanan pelanggan walaupun dari jarak jauh, sembari tetap memastikan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 100 orang penjahit lokal.

WhatsApp Business API bermanfaat bagi organisasi dan perusahaan untuk melayani konsumen dalam skala besar dari jarak jauh. Ketika layanan tatap muka menjadi terbatas, perusahaan seperti Indosat Ooredoo menggunakan WhatsApp Business API untuk memudahkan konsumen dan calon pengguna mencari tahu info produk terbaru, mengisi pulsa, membayar tagihan, membeli paket data, dan bertanya langsung kepada tim Layanan Pelanggan Indosat.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna WhatsApp tertinggi di dunia. Lewat akun WhatsApp resmi IM3 Ooredoo, pelanggan tak perlu lagi menunggu di telepon ataupun jam buka gerai terutama di saat keterbatasan situasi pandemi COVID-19 sekarang,” ujar Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Ritesh Kumar Singh.

Tidak hanya itu, WhatsApp API juga membantu organisasi layanan masyarakat dan pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sejak bulan Maret 2020, Kominfo memiliki COVID-19 Hotline yang dapat diakses masyarakat melalui WhatsApp. Platform ini membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat seputar COVID-19, info protokol kesehatan, dan tips untuk tetap aman dan mencegah penyebaran virus. (mrz)http://fintechnesia.com

Berita Lainnya