Humaniora

Sekda DKI: Forum Jurnalis Betawi Perlu Pelopori Jurnalisme Positif



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Bertempat di Balai Kota, Senin (15/2/2021) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali menerima kunjungan Forum Jurnalis Betawi (FJB). FJB memperkenalkan profil forum yang berdiri sejak 2017 silam kepada Sekda Marullah. Acara yang berlangsung di ruang rapat Sekda ini dimanfaatkan FJB untuk menjelaskan program-program kegiatan yang dilakukan selama ini dan rencana kegiatan di 2021.

Dalam pertemuan itu, Sekda Marullah didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov DKI Jakarta Taufan Bakri. Marullah yang merupakan putra Betawi ini, berharap kepada FJB agar dalam membuat produk jurnalistik (berita) tidak menganut prinsip ‘bad news is a good news’ atau berita tentang keburukan merupakan berita yang baik. Kondisi ini merupakan tantangan terkini jurnalis era digital supaya lebih mengedepankan prinsip berita yang baik adalah berita baik.

“Kita harus bisa membuktikan bahwa good news is a good news,” kata Marullah yang dilantik menjadi Sekda Provinsi DKI Jakarta pada 18 Januari itu.

Dalam silaturahim ini, FJB diwakili oleh selain Ahmad Buchori (ketua umum), M Syakur Usman (sekretaris) dan sejumlah anggota Badan Supervisi yaitu  Lahyanto Nadie, Jamalul Insan, Yusron Sjarief, dan Abdul Salam.

DIKEMAS DENGAN BAIK

Menurut Marullah, berita yang baik juga bisa banyak dibaca orang asal dikemas dalam penulisan yang baik. Berita yang ditulis dengan baik dan sudut pandang yang positif tetap menarik untuk dibaca masyarakat. Berita seperti itu diharapkan dapat mengubah persepsi dan perilaku masyarakat dalam memandang sebuah masalah. Sebaliknya, berita baik yang dikemas dengan penulisan kurang baik berpotensi menimbulkan persepsi keliru pembacanya. “Hentikan lah kampanye ‘bad news is a good news’,” ujar Sekda Marullah yang sebelumnya menjabat Wali Kota Jakarta Selatan.

Namun, pada kesempatan serupa, Sekda juga mendorong kepada aparat birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta tidak berprinsip ‘no news is a good news’, yang berdampak para birokrat itu akhirnya tidak pernah berbicara kepada jurnalis. Akibatnya, kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang baik tidak bisa diketahui dan dipahami masyarakat.

Untuk itu, Sekda juga berharap FJB bisa menjadi contoh menjadi pelopor jurnalisme positif di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ketua FJB Ahmad Buchori selain memperkenalkan FJB juga menyatakan siap bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan strategi komunikasi ke masyarakat dan menyosialisasikan kebijakannya. “Salah satu fungsi FJB adalah menjadi mitra Pemprov DKI Jakarta dalam membangun kota Jakarta, khususnya yang berbasis nilai-nilai lokal kebetawian,” jelas Buchori, biasa disapa Boy.

Seusai acara Boy memberikan hadiah berupah kaos FJB kepada Marullah, sedangkan Lahyanto menyerahkan buku karyanya Media Massa dan Pasar Modal .

 

Berita Lainnya