Figur Headline News

Diangkat Jadi Wamen BUMN, Ini Dia Warisan Pahala N Mansury untuk Bank BTN



single-image

INDOWORK, JAKARTA – Mantan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Pahala Nugraha Mansury kini telah diangkat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Lalu apa saja warisan atau legacy-nya bagi Bank BTN?

Sebelum diangkat sebagai Wamen BUMN, ia mendapat penganugerahan Banker of The Year 2020 dari majalah Infobank. Di tengah lesunya perekonomian, kinerja bank pelopor KPR ini justru meningkat pada kuartal III tahun 2020 sebanyak hampir 40 persen menjadi RP1,12 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp801 miliar.

Pahala juga melakukan berbagai langkah penguatan yang telah dilakukan oleh perseroan mulai menunjukkan hasil positif. Bank BTN, lanjutnya, telah melakukan penguatan di sisi kualitas aset, likuiditas, permodalan, bisnis, hingga langkah efisiensi. Ia juga berkomitmen menaikkan laba bersih Bank BTN. 

Beberapa poin yang menjadi catatan yaitu penurunan beban bunga dan efisiensi. Beban bunga BTN tercatat turun 3,49% yoy menjadi Rp11,95 triliun per kuartal III/2020. 

Penurunan beban bunga tersebut ditopang oleh aksi korporasi dalam pemangkasan dana mahal. Pemangkasan tersebut mampu menekan Cost of Fund (CoF) hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019. Strategi efisiensi yang dilakukan Bank BTN juga sukses menekan angka Cost to Income Ratio (CIR). Pada September 2020, CIR BTN turun 141 bps dari 57,13% pada September 2019 menjadi 55,72%. 

Di samping sukses mencatatkan penurunan beban bunga dan meningkatkan efisiensi, perseroan  tetap mencatatkan  kenaikan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Bank BTN mencatatkan DPK naik 18,66% yoy dari Rp230,35 triliun per kuartal III/2019 menjadi Rp273,33 di periode yang sama tahun ini. 

Kenaikan DPK tersebut juga ikut menekan Loan to Deposit Ratio (LDR) ke level 93,26% di kuartal III/2020. Perolehan positif DPK juga memperkuat Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan di level 178,40% per kuartal III/2020 atau naik dari LCR di kuartal III/2019 sebesar 131,12%. 

Sementara itu, Bank BTN juga mencatat permodalan perseroan meningkat. Ini dapat dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan yang tercatat sebesar 18,95% pada September 2020, naik dari 16,88% di bulan yang sama tahun lalu. Peningkatan ini juga turut membuka ruang gerak yang lebih luas bagi Bank BTN untuk melakukan fungsi intermediasinya.

Di samping itu, BBTN pada kuartal III/2020 telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp254,91 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi terpantau menjadi penopang utama penyaluran kredit BBTN. Per kuartal III/2020, BBTN telah memberikan KPR Subsidi senilai Rp116,32 triliun atau naik 4,19% yoy dari Rp111,64 triliun. 

Bank BTN juga telah menyalurkan KPR Non-subsidi senilai Rp80,18 triliun per kuartal III/2020. Dengan nilai tersebut, perseroan secara total telah menyalurkan KPR sebesar Rp196,51 triliun atau naik 1,39% yoy dari Rp193,8 triliun di kuartal III/2019. 

Dengan demikian, Bank BTN mencatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan di segmen perumahan sebesar Rp231,34 triliun per kuartal III/2020. Pada segmen kredit non-perumahan, Bank BTN mencatatkan pemberian kredit senilai Rp23,57 triliun per kuartal III/2020. Dengan kinerja tersebut, BBTN mencatatkan posisi aset sebesar Rp356,97 triliun atau naik 12,89% yoy dari Rp316,21 triliun pada kuartal III/2019. 

Bank BTN juga tetap mampu menjaga kualitas aset. Meski tekanan akibat pandemi belum mereda, perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) net di level 2,26% dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada  level 2,33%. 

Sejalan dengan komitmen perseroan meningkatkan kualitas aset, Bank BTN juga terus memupuk coverage ratio. Per September 2020, BTN mencatatkan coverage ratio di level 111,36% atau melesat dari 52,67% di bulan yang sama tahun lalu. 

Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga mencatatkan kinerja yang positif. Per kuartal III/2020, aset UUS Bank BTN naik 11,02% yoy dari Rp29,46 triliun pada kuartal II/2019 menjadi Rp32,71 triliun. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 4,51% yoy dari Rp23,31 triliun pada September 2019 menjadi Rp24,36 triliun di September 2020. 

UUS Bank BTN juga mencatatkan perolehan DPK senilai Rp22,65 triliun pada September 2020. Dengan kinerja bisnisnya, BTN Syariah meraih laba bersih senilai Rp112,34 miliar pada kuartal III/2020. 

Bank BTN juga beropsesi menjadi Bank Pembiayaan Perumahan Terbaik di Asia Tenggara pada 2025. Caranya adalah dengan meningkatkan profit dan aset di antara bank dengan karakteristik sejenis. strategi itu disiapkan lima tahun mendatang. 

Beberapa upaya konkret yaitu melipatgandakan perolehan dana murah serta membuat akses pemilikan rumah kian murah dan mudah. Perseroan juga akan menyediakan berbagai fasilitas perbankan dan investasi untuk seluruh kalangan nasabahnya. 

Selain itu, sebagaimana harapan para investor, Bank BTN juga akan membangun portfolio berkualitas dengan NPL rendah sejalan dengan prinsip bisnis berkelanjutan. Bank spesialis pembiayaan perumahan ini pun mengincar menjadi innovator di sisi digital dan rumah bagi putra-putri terbaik bangsa. 

 

Berita Lainnya