INDOWORK.ID, JAKARTA: PT Hutama Karya memiliki sejarah yang panjang. Sejak 1960 hingga kini terus melakukan inovasi sehingga menghasilkan karya konstruksi yang bernilai sejarah dan monumental. Transformasi menjadi kata kunci dari perjalanan panjang PT Hutama Karya (persero) selama hampir 60 tahun ini.
Sejarah yang terus diwarnai pencarian terobosan dan inovasi untuk meraih solusi demi menghadapi tantangan pada setiap periode. Sejak perseroan masih berbentuk perusahaan negara (PN) pada 1961 hingga sekarang.
GEDUNG MPR
Tahun 1960 merupakan tonggak transfromasi Hutama Karya dari perusahaan swasta ‘Holladsche Beton Maatshappij’ menjadi PN HUTAMA KARYA.
Sejak fase transformasi, PN. Hutama Karya telah menghasilkan karya konstruksi yang bernilai sejarah dan monumental seperti Gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta, dan Monumen Patung Dirgantara di Pancoran, Jakarta. Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara.
JEMBATAN SEMANGGI
Menandai dimulainya teknologi Beton pra-tekan di Indonesia, di mana PN Hutama Karya menjadi yang pertama kali mengenalkan sistem prategang BBRV dari Swiss.
Sebagai wujud eksistensi terhadap teknologi ini, PN Hutama Karya membentuk Divisi khusus prategang. Pada dekade ini pula, Hutama Karya berubah status menjadi PT. Hutama Karya (Persero).
HAKA POLE
Mengantisipasi tantangan bisnis konstruksi yang semakin kompetitif Hutama Karya kembali melakukan inovasi melalui diversifikasi usaha dengan mendirikan Unit Bisnis Haka Pole. Perusahaan ini memproduksi tiang listrik yang dibutuhkan oleh PLN seiring dengan makin meningkatnya permintaan akan kebutuhan listrik bagi masyarakat.
Perusahaan ini merupakan pabrik penghasil tiang penerangan jalan umum sebagai tipe dari baja bersegi delapan (oktagonal), serta melakukan ekspansi usaha di luar negeri yang menjadi awal inovasi teknologi konstruktif dengan diciptakannya LPBH (Landasan Putar Bebas Hambatan)-80 ‘SOSROBAHU’ oleh Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati. Ini juga merupakan sejarah yang monumental.
JEMBATAN BENTANG PANJANG
Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus ditingkatkan, juga seiring dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi konstruksi, Hutama Karya telah mampu menghasilkan produk berteknologi tinggi berupa Jembatan Bentang Panjang (Suspension Cable Bridge, Balanced Cantilever Bridge, Arch Steel Badge, Cable Stayed).
Kala itu, Hutama Karya juga sukses memenuhi standar internasional dalam hal kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan dengan diraihnya sertifikat ISO 90002:1999.
BAKRIE TOWER
Memasuki era milenia di mana dinamika perekonomian semakin pesat, Hutama Karya merevitalisaasi diri dengan melakukan pengembangan usaha untuk sektor -sektor swasta melalui pembangunan High Rise Building (Bakrie Tower dan Apartemen-Apartemen) maupun infrastruktur lainnya seperti jalan tol.
Seiring dengan perkembangan tersebut, kualitas dan mutu tetap menjadi perhatian, yang dibuktikan dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.
Lepas satu dekade di era milenia, Hutama Karya semakin menguatkan eksistensinya di industri konstruksi nasional. Hal ini ditandai dengan diversifikasi usaha melalui pendirian anak perusahaan di bidang pengembangan properti dan manufaktur aspal serta baja.
JALAN TOL TRANS SUMATRA
Pada medio 2014, Hutama Karya resmi menerima penugasan Pemerintah untuk mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui menjadi Perpres Nomor 117 Tahun 2015, Hutama Karya diberi amanah mengembangkan 2.770 kilometer jalan tol di Sumatera dengan prioritas 8 ruas pertama hingga tahun 2019 sepanjang 650 kilometer.
Di saat ini pulalah, PT. Hutama Karya (Persero) kembali mendirikan anak perusahaan baru di bidang Konstruksi Infrastruktur Jalan Tol dan Jembatan untuk mendukung mandat pemerintah tersebut. Penugasan ini merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah perusahaan, karena pada masa inilah PT. Hutama Karya (Persero) mulai menuliskan sejarah barunya sebagai Pengembang Infrastruktur Terkemuka Indonesia atau Indonesia’s Most Valuable Infrastructure Developer.
PT Vale Serahkan Bandara Sorowako Kepada Pemprov Sulsel