INDOWORK.ID, JAKARTA: Hasan Zein Mahmud, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta yang pertama, selalu punya cerita kocak. Kariernya dimulai dari bawah hingga suatu ketika ia pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam yang juga banyak berhubungan dengan transaksi.
Ketika bursa masih tradisional pada awal 1990, ia sehari-hari berinteraksi dengan pelaku banyak pelaku bursa. Makanya ia faham benar ulah para pialang, prilaku pejabat Bapepam yang lebih banyak makin kartu gaplek, hingga aturan yang belum sempurna.
Suatu hari Hasan yang wong kito itu bercerita: Seorang dokter dan seorang pengacara jatuh cinta kepada gadis yang sama. Sebagai profesional mereka berjanji untuk bersaing secara fair, dan saling menghargai siapapun yang menjadi pemenangnya.
Untuk menghindarkan situasi yang tak menyenangkan, mereka meniru kebijakan ala DKI Jakarta, sang dokter hanya boleh apel pada tanggal genap, sang pengacara pada tanggal ganjil.
Sang gadis menjadi bingung dan terbelah. Dua-duanya ganteng, punya profesi yang terhormat dan penuh perhatian. Hanya ada satu perbedaan, sang dokter tiap kali berkunjung selalu membawa sekuntum mawar segar, sementara sang pengacara membawa sebuah apel.
Karena harus menentukan pilihan akhirnya si gadis memilih sang pengacara.
Siapakah yang beruntung terpilih?
Ketika dengan nada kecewa sang dokter bertanya, si gadis menjawab bahwa sang pengacara menang strategi: “an apple a day keep a doctor away…”
Kegagalan di Dubai, Perlu Persiapan Berbasis Sport Science