Bisnis Headline

Pers Terpukul Pandemi, Tapi Ada yang Tumbuh 48%



single-image

JAKARTA, INDOWORK: Di tengah pandemi Covid-19, ternyata media massa masih tumbuh dan meningkatkan pendapatan hingga 48%.

“Ini memang kejutan. Ada media massa yang pendapatannya naik 48% selama pandemi,” kata Lahyanto Nadie, wartawan utama pengajar di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) dalam Virtual Class Jurnalisme Kreatif dalam Era Kenormalan Baru di Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020.

Lahyanto membawakan materi tentang Covid 19: Bisnis Media Masa Nggak Ada Matinya, sedangkan pembicara lainnya yaitu Ridwan Nyak Baik menyuguhkan tema Relasi PR dan Pers dalam Era Kenormalan baru.

Lahyanto menjelaskan bahwa dari diskusi di Dewan Pers dan tinjauan lapangan ternyata ada beberapa media massa yang tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19. “Karena selama pandemi pendapatan naik 48%, target tahun ini telah tercapai,” ujarnya.

Media massa yang bertahan dan bahkan meningkatkan pendapatan mereka itu, katanya, adalah media yang memiliki ceruk pasar tersendiri. Sehingga mereka bisa ekspansi ke Jakarta, Semarang, dan Jogjakarta. “Ada 12 media yang mereka bangun di Jawa.”

Hebatnya lagi, media tersebut, masih melakukan rekrutmen untuk wartawan dan karyawan baru di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan media lain.

Strategi yang dilakukan media tersebut adalah menyasar target pasar yang jelas, mengoptimalkan training dan webinar, memanfaatkan media sosial, dan memberikan konsultasi bagi pelanggannya.

Contoh lain, kata Lahyanto, adalah media cetak yang juga punya pasar di ceruk seperti industri yang booming di tengah pandemi seperti logistik, farmasi, pertanian, dan teknologi.

“Ada media yang menggelar webinar hingga 30 kali selama pandemi ini,” kata Anggota Komisi Pendidikan Dewan Pers itu.

Kabar baik lainnya adalah beralihnya pendapatan surat kabar dari penjualan koran secara langsung ke e-paper. Selain itu konten berbayar juga meningkat signifikan. “Satu media bisnis mendapatkan 500 pelanggan baru dalam sepekan.”

Lahyanto juga memberikan gambaran secara komprehensif mengenai kesulitan perusahaan media saat ini. Memang, katanya, dalam diskusi di Dewan Pers semua konsituen mengeluhkan sulitnya mempertahankan hidup media. “Namun masih ada media kreatif sehingga melahirkan inovasi untuk mengembangkan bisnisnya.”

Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) secara rutin mengelar Virtual Class Jurnalisme Kreatif dalam Era Kenormalan Baru.

Pada Kamis 23 Juli 2020 bertepatan dengan ulang tahun ke-32 LPDS, akan digelar diskusi bersama Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh dan Komisaris PT Tempo Inti Media Tbk. Bambang Harymurti.

Berita Lainnya