Figur

Jati Diri Telkom dalam Diri Nurhayadi



single-image

INDOWORK, JAKARTA: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no: 3289). Bagi Nurhayadi, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang profesional.

Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Nur, begitu menghayati dan mengamalkan hadist Rasulullah SAW tersebut. Ia menyadari bahwa memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Azza wa Jalla berfirman:“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih) Sebagai karyawan di PT Telkom Tbk, Nurhayadi menyadari betul apa yang dilakukannya untuk kepentingan masyarakat luas makanya nilai-nilai integritas, tanggung jawab, dan memberikan layanan terbaik melekat pada dirinya. Melalui 4 R (olah ratio, olah raga, olah rasa, dan olah ruh) Nurhayadi menjalan hidup mengalir apa adanya.

Melalui olah ratio yang optimal Nur berhasil meraih posisi terbaik dalam pendidikan formal dan kursus-kursus kepemimpinan. Prestasi itu diterjemahkan dalam kerja sebagai pimpinan di beberapa unit mulai dari Kantor Daerah, Kantor Wilayah, Kantor Regional, dan Korporat hingga menjadi Direktur TLT, anak Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Catur yang menjadi hobinya sejak duduk di Sekolah Dasar, belanjut hingga ia menjadi pemain, pelatih dan manajer serta pengurus di Percaja DKI Jakarta. Begitu pun olah raga bulutangkis, bersepeda, sepak bola, hingga tenis lapangan mendukungnya dalam menjalankan tugas sebagai profesional. Berbekal nilai sportivitas, ia serius bekerja.

Sebagai anak Betawi yang pandai mengaji, implementasi olah ruh ditularkan kepada karyawan dan rekan kerjanya. Musik dangdut yang menjadi kegemarannya pun memiliki kontribusi dalam mengembangkan olah rasa. Di kantor maupun acara gathering perusahaan, even olah raga, dan pertunjukan di area perkantoran seusai jam kerja, dihiasi musik hidup dengan terjadwal. Para karyawan dan pelangan TLT pun menikmati olah rasa yang diolah oleh pria inovatif ini.

Bagi seorang Nurhayadi yang telah pensiun sebagai karyawan Telkom dan Direktur TLT, bukan berarti ia berhenti dalam berkarya dan melahirkan nilai-nilai kebaikan. Para sahabat dan rekan kerjanya berharap Nur tetap energetik dan produktif hingga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat luas. Karena Nurhayadi telah mengamalkan 4 R sehingga menghasilkan bilief, value, wisdom, spirit, dan hal-hal baik yang bukan hanya untuk diketahui, akan tetapi juga diamalkan oleh anak, cucu, kerabat, sahabat, dan mereka yang pernah berinteraksi dengannya. Nurhayadi telah menularkan virus kebaikan dengan tulus. Kita bisa meniru untuk melakukannya.

Berita Lainnya