Indowork.id, JAKARTA – Peningkatan permintaan beton yang cukup tinggi membuat PT Waskita Beton Precast, Tbk. memprioritaskan kegiatan usahanya pada sektor produksi. Sejumlah proyek seperti tol trans Jawa untuk ruas Pejagan-Pemalang, tol Krian-Legundi-Bundar-Manyar, serta tol Solo-Kertosono, merupakan proyek strategis nasional dimana produk beton Waskita Precast digunakan.
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast, Tbk. Jarot Subana mengatakan bahwa kiat untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi adalah dengan mengoptimalkan kinerja plant beton pracetak yang dimiliki. Perlu diketahui bahwa Waskita Precast memiliki 11 plant yang tersebar di berbagai daerah strategis yang berdekatan dengan proyek.
Selain itu, Waskita Precast juga memiliki 68 batching plant yang tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sulawesi.
“Semua sumber daya produksi harus dijaga betul kinerjanya, karena akan berpengaruh kepada masa depan bisnis,” tutur Jarot. Dia memberikan contoh soal deadline, bila produksi teat, konsumen akan cenderung memilih perusahaan lain. Itulah kenapa bagi Jarot produksi merupakan lini utama perusahaan.
Selain itu, produksi juga harus mementingkan soal laba dan pemasaran. Kedua faktor itulah yag membuat produksi bisa berputar dan membuat perusahaan hidup. Filosofi bisnis yang dianut oleh Jarot sangat menekankan pada peluang. Hal itu diyakininya bukan dengan mencari akan tetapi menciptakan. “Sekarang eranya keterbukaan informasi, bila kita mencari peluang dari informasi yang beredar sudah telat, maka ke depan harus menciptakan peluang sendiri yang belum dibaca oleh pesaing,” tambah Jarot.
Jarot juga mengaku faktor SDM sangat berpengaruh sekali dalam mendukung kinerja perusahaan. Oleh karena itu, Waskita Precast mencoba untuk melakukan rekrutmen tenaga profesional yang ahli di bidangnya untuk mendukung pertumbuhan. Di sisi lain, membudayakan kerja sama tim dan saling menghargai akan membuat karyawan merasa memiliki perusahaan.
Soal kepemimpinan, Jarot berbagi filosofi bahwa hidup itu seperti air yang mengalir saja. Harus bisa menyesuaiakan dengan kondisi dan tidak memaksakan apa yang bertolak belakang dengan tren kemajuan zaman di masa yang akan datang. Jarot juga mengakui bahwa kepemimpinan butuh ketegasan. “Saya akan menindak tegas bagi karyawan yang macam-macam, bahkan saya tidak segan-segan menonaktifkan bila terbukti bermain,” tegasnya.
Penulis : Hamzah Ichwal Ali
HK Lakukan Proses Identifikasi, Analisis Risiko, Susun Rencana Mitigasi