JAKARTA: Wartawan senior Lahyanto Nadie meluncurkan buku Media Massa dan Pasar Modal, Strategi Komunikasi bagi Perusahaan Go Public yang ditandai dengan penyerahan buku itu kepada Haryajid Ramelan, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) di Jakarta.
Dalam peluncuran yang digelar di Wima GKBI Jl. Sudirman, Jakarta, Selasa (20 November 2018), Haryajid mengatakan bahwa buku ini akan menjadi referensi bagi para analis pasar modal seluruh Indonesia agar mereka bisa membuat artikel di media massa lebih enak dibaca hingga mencerahkan para investor dan seluruh pemangku kepentingan di dunia pasar modal.
Menurut Haryajid, konten buku ini lengkap membahas mulai dari soal media massa, teknik penulisan jurnalistik yang membahas tentang dunia pasar modal hingga menjadi rujukan bagi analis. “Para analis tidak hanya membaca buku ini, namun sekaligus mendapatkan pelatihan langsung dari penulisnya,” katanya.
Konten buku diawali dengan pembahasan tentang konsep komunikasi yang dilengkapi dengan penjelasan teori dan implementasinya di media massa. Pembahasan tentang surat kabar, dijelaskan mulai dari sejarah, fungsi, karakteristik, produksi hingga tren terkini .
Selanjutnya buku ini membahas tentang isi surat kabar yang dimulai dari teknik menulis karya jurnalistik, penyuntingan hingga kriteria layak muat menulis di media massa. Pembahasan manajemen konten dijelaskan mulai dari alur pemberitaan hingga bagaimana membuat media massa baik cetak maupun digital.
Buku ini makin lengkap lantaran membahas khusus tentang strategi komunikasi bagi perusahaan go public mulai dari persiapan rencana initial public offering (IPO) hingga menjadi perusahaan yang eksis mencatatkan sahamnya di lantai bursa. Foto-foto tentang liputan media massa baik nasional maupun internasional, aktivitas bursa, dan kegiatan pelatihan melengkapi buku ini.
Sementara itu, Irvansyah Utoh Banja, Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, mengatakan bahwa media massa dan pasar modal adalah dua unsur yang tidak dapat dipisahkan dari BPJS Ketenagakerjaan. “Itulah sebabnya BPJS Ketenagakerjaan mendukung atas terbitnya buku ini,” katanya.
Fungsi media massa yang menurut Undang Undang Pers No. 40/1999 untuk menginformasikan, mendidik, sebagai alat kontrol dan menghibur, sangat membantu sosialisasi tugas bagi BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat.
Buku Media Massa dan Pasar Modal, Strategi Komunikasi Bagi Perusahaan Go Public diterbitkan oleh Media Center dengan editor Fajriah Nurdiasih, penyelaran akhir Maximus Ali Perajaka, desain sampul Deisy Rikayanti da foto karya Nurul Hidayat.
Lahyanto Nadie adalah lulusan Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 2006. Sebagian besar kariernya dijalani sebagai wartawan baik cetak, elektronik maupun digital. Ia memperdalam dunia pasar modal di New York (1992) dan securities dan fund management di Hong Kong (1994). Itulah sebabnya banyak meliput dunia pasar modal.
Ia mengawali karir di dunia pers melalui Pos Kota Group (1983-1985) dan berlanjut ke Bisnis Indonesia Group (1985-2017). Sebagai penyiar radio Trijaya (1993-2002), presenter program Bursa-Bursa di ANTV (2001-2002) dan Dunia Bisnis Indonesia di TVRI (2005-2006), ia memelopori sebagai wartawan konvergensi di Indonesia.
Kini Lahyanto aktif sebagai penguji wartawan di Lembaga Pers Dr. Soetomo, lembaga pendidikan yang didirikan oleh Dewan Pers. Ia juga aktif memberikan training tentang komunikasi dan budaya perusahaan, selain mengajar di Kwik Kian Gie School of Business dan Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia).
Omicron Menyebar, Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid Batal ke Indonesia, IYC Ditunda